Jumat, 10 April 2009

Kepada Yth,

Bapak/Ibu/Saudara/I

Di

Tempat


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjunan Nabi besar Muhammad SAW.

Dalam rangka membina dan mengembangkan ukhuwah Islamiyah serta untuk memakmurkan mesjid, dengan hal ini semakin bertambahnya jema’ah. Oleh karena itu atas nama jemaah Masjid Nurul Huda akan membangun Masjid Nurul Huda.

Kami mengetuk hati Bapak/Ibu/Saudara/I dan para dermawan untuk sudi kiranya menyisihkan sebagian hartanya untuk disumbangkan demi terwujudnya pembangunan. Masjid Nurul Huda. Dengan anggaran biaya Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah), dana yang tersedia dari hasil swadaya masyarakat Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk mempercepat penyelesaian, kami mengharapkan keridhoanyan infak, sodaqoh dari Bapak/Ibu/Saudara/I dan para dermawan.

Hanya kepada Allah kami memohon semoga segala kebaikan diterima sebagai amal soleh serta dibalas dengan balasan yang setimpal. Teriring do’a Jazaa Kumulloohu Khoiron Katsiiron.



Mengetahui




Sesepuh

Ketua Pembangunan


Mesjid Nurul Huda

MAKMUR S.Pd


KH.OO.MUHROM

Kepala


Kepala

Desa Bojong


MUI Desa Bojong

TOTO,TOHIDIN


KH.OO MUHROM



I. PENDAHULUAN


Misi utama yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW. Adalah membangun manusia yang berakhlak mulia sesuai dengan risalah beliau dan agama Islam sebagai “rahmatan lil ‘alamin”

Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau segera meletakkan dasar-dasar masyarakat Islam. Yang pertama adalah mendirikan masjid untuk tempat berkumpul dan bertemu disamping untuk beribadah kepada Allah. Di masjid dapat pula dipakai tempat untuk mengadili perkara, jual beli dan lain-lain. Masjid berperan besar mempersatukan umat yang terdiri dari berbagai suku.

Hal ini sangat penting untuk disadari dan dihayati oleh setiap pribadi muslim dan umat islam sehingga mampu berperan secara kreatif dan kontributif dalam proses globalisasi dunia menuju peradaban global. Lebih-lebih bagi umat islam yang hidup di desa Bojong yang mengalami proses pembauran sosial-budaya dalam lingkungan masyarakat yang plural dengan berbagai latar belakang, kultur dan agama.

Pembauran sosial-budaya dari berbagai unsur masyarakat yang mengandung perbedaan yang mencolok, terutama dalam aspek agama dan budaya, seringkali menimbulkan konflik nilai yang melahirkan orang-orang yang hidup dalam keterasingan dan mengalami kepribadian yang terpecah dengan berbagai bentuk menifestasinya. Situasi seperti ini juga menimbulkan kesenjangan budaya yang mengancam keharmonisan keluarga.

Untuk mengurangi berbagai ekses dan efek sampingan yang diakibatkan oleh pembauran sosial-budaya yang tidak terelakkan itu, Masyarakat Islam di desa Bojong menyadari perlunya sebuah lembaga “sosial keagamaan” sebagai wahana dan sarana pembinaan ketahanan mental untuk memelihara keimanan dan kepribadian ummat Islam. Lembaga yang tepat itu adalah sebuah Masjid yang diharapkan memiliki multifungsi, tidak hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai wahana pendidikan, sosial dan budaya untuk memelihara nilai-nilai ke-Islaman. Dengan demikian diharapkan masyarakat Islam di desa Bojong tersebut tidak larut begitu saja dalam proses pembauran sosial-budaya yang tidak terarah.


II. DASAR RELIGIUS

Membangun Masjid termasuk perintah agama, Rosulullah SAW menganjurkan ummatnya untuk membangun Masjid dimana mereka berada. Rosulullah bersabda dalam hadisnya “barang siapa membangun Masjid di dunia, maka Allah akan membangunkan sebuah istana di surga”.

Dari hadist ini dapat dipahami bahwa membangun masjid itu bukan sekedar memelihara dan melestarikan warisan, melainkan juga merupakan perintah baik dari Allah maupun dari Rosulnya. Dalam Al-Qur’an diisyaratkan betapa pentingnya sebuah Masjid sebagai ajang berfastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan).

Firman Allah :

Hanyalah orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Alllah adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, serta tetap mendirikan Shalat, mengeluarkan Zakat dan tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah. Mereka itulah orang-orang yang diharapkan untuk menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk.” (At Taubat :18).

Allah juga berfirman:

maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya ditepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia kedalam neraka jahannam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Dzalim” (At-Taubat : 109).

Rasulullah SAW mengingatkan kita bahwa sebaik-baiknya shalat ialah yang dikerjakan dirumah kecuali shalat fardu. Shalat fardu lebih utama dikerjakan di Masjid secara berjemaah. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya Masjid sebagai sarana ibadah. Orang-orang yang terikat hatinya dengan Masjid termasuk golongan yang akan mendapatkan perlindungan Allah dihari kiamat., demikian dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu sabdanya. Pembangunan Masjid termasuk salah satu amal jariah yang akan mengalirkan pahala terus menerus bagi orang-orang yang membangunnya. Karena hal ini termasuk salah satu dari tiga amal yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW:

Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu: sadaqah jariah, ilmu yang bermanfa’at dan anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim).

Bagi mereka yang membangun Masjid atau menginfaqkan hartanya untuk pembangunan Masjid termasuk dalam kategori firman Allah:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipat-gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui“ (Al-Baqarah:261).


III. LATAR BELAKANG

Kampung Cibango Desa Bojong terletak di kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut. Di kampung ini penduduk semakin banyak,. Penduduk di sekitar lokasi pembangunan masjid “Nurul Huda” mayoritas muslim yang mencapai 100%, dan sampai saat ini kegiatan keagamaan tidak kondusip karena sarana tempat ibadah yang kurang nyaman dikarenakan sudah mulai banyak yang ruksak. Tempat sarana ibadah semakin sempit perlu adanya pelebaran bangunan.

Didasarkan atas landasan pemikiran dan kesadaran di atas itulah muncul tekad dari kaum muslimin di Kampung Cibango Desa Bojong untuk membangun sebuah Masjid yang

tidak hanya mampu menampung kebutuhan spritual dan sosial ummat Islam, akan tetapi juga cukup representatif untuk menampilkan wajah kultural ummat Islam, sebagaimana telah dilakukan oleh Masyarakat islam di berbagai daerah di Indonesia.


IV. TUJUAN

Pembangunan Masjid di Kp. Cibango Desa Bojong, kecamatan Pameungpeuk kabupaten Garut bertujuan untuk :

1. Menjadikan Masjid sebagai pusat kegiatan dan ibadah ummat Islam.

2. Sebagai sarana yang representatif, untuk membentuk sumberdaya manusia yang

berkualitas, beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti luhur, sehingga berguna dan

berbakti kepada masyarakat, agama dan bangsanya.

3. Sebagai salah satu media untuk memperkuat tali silaturrahmi dan ukhuwah Islamiyah

antar warga muslim di desa Bojong.

4. Sebagai salah satu sarana berda’wah, dan sebagai tempat kegiatan yang menunjang

pembinaan Masyarakat Islam di Kp. Cibango Desa Bojong.


V. LOKASI PEMBANGUNAN

Masjid Nurul Huda akan dibangun di lokasi perumahan penduduk Kp. Cibango Desa Bojong, kecamatan Pameungpeuk, kabupaten Garut.


VI. ANGGARAN BIAYA

Jumlah biaya yang diperlukan untuk pembangunan Masjid diperkirakan sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah). Dana pembangunan Masjid akan dikumpulkan melalui swadaya kaum muslimin di desa Bojong dan sumbangan dari donatur. Para pemberi sumbangan atau infaq dapat perorangan atau lembaga. Bisa disampaikan langsung atau melalui rekening pembangunan masjid Nurul Huda BNI SYARIAH No REKENING: 0113582683 a/n Aceng N S

Dengan niat yang ikhlas dan sungguh-sungguh serta semangat yang tinggi, diharapkan dana dan bahan bangunan akan terkumpul secara bertahap,

VII. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat sebagai bentuk informasi yang dapat kami sampaikan, dengan tangan terbuka dan penuh tanggungjawab kami akan menerima dan memanfaatkan segala bentuk sumbangan dari para dermawan dan kaum muslimin baik berupa uang maupun bahan bangunan untuk kepentingan pembangunan masjid “Nurul Huda”. Semoga partisipasi dan sumbangan para donatur dicatat sebagai amal jariyah di sisi Allah. Amin.


ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN

MASJID "NURUL HUDA"

No. Jenis Pekerjaan

1Dana yang terkumpul Rp. 7.000.000,-

2. Pekerjaan Pelaksanaan

- Pekerjaan Tanah Rp. 7.000.000,-

- Pekerjaan Pondasi Rp. 8.000.000,-

- Pekerjaan beton struktur Rp. 25.000.000,-

- Pekerjaan dingding & pelesteran Rp. 16.000.000,-

- Pekerjaan kusen Rp. 6.000.000,-

- Pekerjaan atap Rp. 4.000.000,-

- Pekerjaan lantai keramik Rp. 5.500.000,-

- Pekerjaan Lemburan Rp. 3.500.000,-

- Pekerjaan lemburan lain-lain Rp. 8.000.000,-

Jumlah 90.000.000,-


SUSUNAN PANITIA

PEMBANGUNAN MASJID "NURUL HUDA"

Pelindung : Kepala Desa Bojong

Penasehat I : Ketua MUI Desa Bojong

Penasehat II : Sesepuh Mesjid

Penanggung Jawab I : Ketua DKM

Penanggung Jawab II : Ketua RW 13

Panitia Pelaksana

Ketua : makmur S.Pd

Sekretaris : Masum

Bendahara : E. Ahdan

Bidang-Bidang

Dana/Humas : Iib Ibrahim

Anggota - Nonos

- Odin

- Dede

- Palah

- Majid

- Madin

- Aceng Nawapi S

Pengawas : Eron S

PANITIA PEMBANGUNAN MASJID

“NURUL HUDA”







Ketua


Sekretaris

MAKMUR S.Pd


MASUM



Kepala

Mengetahui



Kepala

Desa Bojong


MUI Desa Bojong

TOTO TOHIDIN


KH.OO MUHROM